Pages

21.4.10

Mental Kepiting

Apa sebenarnya mental kepiting? Mental kepiting dapat dijelaskan pada keadaan kepiting yang ada dalam keranjang tangkapan. Suatu ketika, akan ada seekor kepiting yang berusaha untuk keluar dari tangkapan, akan tetapi kepiting** yang lain yang ada dalam keranjang bukan berusaha untuk membantu kepiting tersebut malahan yang lain akan berusaha menariknya sehingga ia tidak akan berhasil keluar dari keranjang.
Analogi dalam perilaku manusia adalah bahwa ada kelompok yang akan mencoba untuk menarik ke bawah atau menggagalkan setiap anggotanya yang mencapai sukses yang lebih besar daripada yang lain. Mereka dapat melakukan ini dengan rumor buruk dan gosip dan lain sebagianya yang akan menyebabkan orang** berpikir dia adalah kebalikan dari siapa dia sebenarnya. Setelah mereka menarik nya, maka akan sulit baginya bangkit kembali.

19.4.10

Indonesia Bankrut?

Dua kata yang saya dengar di hari selasa tanggal 13 April 2007. Saya mendengarnya ketika diadakan kuliah umum yang diadakan tempat saya kuliah (STAN) dengan memanggil pembicara yang berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wuryono Prakoso, seseorang dari Bidang Pencegahan Korupsi KPK. Beliau mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya sudah bankrut. Menurut beliau, jikalau Indonesia ingin melunasi hutang** yang ada maka seluruh aset yang ada di Indonesia ini harus dijual, termasuk Istana Kepresidenan, dan Istana Bogor. Benarkah ini??? Melalui tulisan ini saya ingin mencoba mengetahui kebenaran tersebut…hehe
Pada tahun lalu Presiden RI pernah mengatakan “Indonesia is Broke”, yang kemudian diralat oleh Menteri Keuangan. Mungkin beliau menyatakan demikian sangat beralasan. Mengapa demikian? Karena pada saat itu terjadi penurunan yang cukup signifikan dari penerimaan baik dari pajak maupun deviden BUMN yang menyebabkan adanya tanda** ketidakmampuan Indonesia membayar utang.

18.4.10

Pemimpin yang Melayani

Mengingat pentingnya peranan pemimpin dalam suatu organisasi atau kelompok, maka menjadi sebuah hal yang sangat diidam-idamkan oleh banyak pihak terutama anggota organisasi terhadap munculnya sosok pemimpin yang ideal dalam organisasi atau kelompok tempat dia berada sekarang. Ada banyak sekali kriteria pemimpin yang ideal. Salah satu contoh pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang melayani. Adanya harapan yang besar di masyarakat akan munculnya sosok pemimpin yang melayani ini menyebabkan kepemimpinan yang melayani (servant leadership) berkembang menjadi salah satu gaya kepemimpinan di masyarakat. 
Seorang pemimpin yang melayani merasa wajib melayani anggotanya dahulu lalu muncul dorongan kepadanya untuk memimpin. Akan tetapi, kondisi saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemimpin yang ada belum memenuhi harapan akan pemimpin yang melayani. Masih sangat sulit untuk mendapatkan sosok pemimpin yang melayani. Hampir semua pemimpin yang ada saat ini menganggap dirinyalah yang semestinya dilayani oleh anggota kelompok atau organisasi yang dipimpinnya karena merasa dirinya sebagai seseorang yang sangat istimewa dan tinggi kedudukannya dalam sebuah organisasi.