Pages

22.3.10

Medan, Why not?

I have lived in Medan for about 22 years, but I do not know much about Medan. It is caused I do not really like to spend my time outside my house, I prefer spend my time in my house. However, I will try my best to write about Medan.
Medan known as the third big city in Indonesia. The air feels here is different from Jakarta and Surabaya, because of big trees in Medan give fresh breeze as we through some crowded streets. As a big city, Medan completely describes all assimilation process of diverse cultural. Here, the Javanese, Chinese, Malay, and even Tamil from India, Batak (pribumi/indigene) live harmonious. It is not surprising to hear Batak people and Javanese can speak Hokian language clearly, and India are not separated from others, maybe someone will find they trade their traditional food, bread cane (Roti Cane).

Strategi Pengelolaan Utang

STRATEGI PENGELOLAAN UTANG


Pendahuluan

Akumulasi utang pemerintah Indonesia semakin membengkak dari tahun ke tahun. Bahkan pada saat pemerintahan sebelumnya tidak berperan sama sekali dalam menurunkan jumlah utang pemerintah. Secara nominal saldo utang (dalam negeri dan luar negeri) terus membengkak dari Rp1.300 trilyun menjadi Rp1.700 trilyun.
Dengan mempertimbangkan jumlah utang pemerintah yang besar, jenis instrumen utang yang beragam, jangka waktu pelunasan utang yang beragam, serta berbagai resiko yang melekat pada utang, maka pemerintah perlu merancang strategi pengelolaan utang yang sustainable. Saat ini, pemerintah telah memiliki strategi utang dengan diterbitkannya KMK Nomor:447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009. Dalam KMK ini disebutkan dua strategi umum manajemen utang yaitu pengelolaan portfolio dan resiko, serta pengembangan pasar perdana dan pasar sekunder SUN.