Pages

15.4.10

Heaven Words Down to Earth

Bener gak judulnya ya, kalo diartikan "Membumikan Bahasa Langit", saya harap bener, kalo salah mohon bantuannya. Barangkali inilah kata** yang selalu terngiang-ngiang di telinga saya hampir satu bulan ini. Kata** ini saya dapatkan dari seorang dosen di STAN pada mata kuliah Seminar Akuntansi Pemerintahan, yaitu Mr. Bambang Widjajarso.
Beliau sangat** menyarankan agar berbicara dengan gaya "Membumikan Bahasa Langit" bahasa langit ketika berbicara di depan orang banyak, misalnya: berbicara di sebuah seminar, berbicara dalam sebuah presentasi. Jadi, apa sebenarnya "Membumikan Bahasa Langit"? Kalau saya menganalogikannya begini, bahasa langit merupakan bahasa yang tidak dikenal di permukaan bumi, merupakan bahasa yang sangat rumit, bahasa yang sangat kompleks mungkin. Sedangkan bahasa di bumi adalah bahasa yang sederhana. 
Jadi, apa hubungannya antara berbicara di depan orang banyak dengan berbicara dengan gaya "Membumikan Bahasa Langit"? Nah, Ketika seseorang berbicara tentang suatu tema yang mungkin cukup sulit di depan orang banyak yang heterogen, misal dalam tingkat pengetahuan berbeda, maka disarankan bagi pembicara untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Jadi, yang dimaksud dengan bahasa langit di sini adalah bahan/tema pembicaraan yang cukup sulit tersebut, sedangkan bahasa bumi merupakan bahasa yang sederhana bagi para pendengar.
Mengapa harus demikian? Hal ini bertujuan agar para pendengar yang heterogen tersebut dapat menikmati apa** yang disampaikan oleh pembicara. Jika mereka dapat menikmati yang disampaikan, maka yang disampaikan akan lebih mudah dimenegerti, atau paling tidak lebih mudah dicerna oleh para pendengar.
Untuk dapat selalu berbicara dengan gaya yang demikian di depan orang banyak, memang bukan merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Mr. Bambang (dosen saya)  berkata, kalau ingin dapat berbicara demikian, harus sering**lah berlatih untuk berbicara di depan orang banyak. Dengan banyak berlatih, maka akan tercipta ke-sinkron-an antara otak dengan lidah. Artinya, seseorang yang telah terbiasa berlatih untuk berbicara, maka otak orang  akan lebih mudah dan lebih cepat untuk mencari padanan** kata yang sederhana atas kata** yang rumit yang akan disampaikan.
Saya rasa, gaya berbicara yang demikian adalah mutlak diperlukan. Terutama bagi orang** yang bekerja di birokrat, seperti: para fiscus yang berbicara tentang undang**. Dengan menguasai gaya ini, maka apa** yang disampaikan kepada masyarakat akan terasa lebih ringan di telinga mereka, sehingga tidak ada kesan pada masyarakat bahwa para birokrat tersebut sengaja menyulitkan urusan agar dapat mencari keuntungan dari mereka.
Sekian dulu, tentang Heaven Words Down to Earth, semoga bermanfaat.

0 comments: