taufiktanjung: Uji Matematis (3)

Ada lagi, teknik uji matematis yang sering digunakan editor. Teknik yang dimaksud yaitu dengan logika fungsi IF. Fungsi IF dapat digunakan sesuai dengan kehendak auditor sewaktu mermeriksa. Seperti ketika melakukan perhitungan, seringkali ditemukan adanya beberapa pilihan yang harus ditentukan, untuk menangani hal ini telah disediakan fungsi untuk percabangan, yaitu dengan mengunakan fungsi IF.

Fungsi IF dengan format lengkap adalah sebagai berikut :

=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)

dimana :

· logical_test merupakan syarat dari percabangan.

· value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.

· value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.

Beberapa minggu yang lalu, diberikan latihan di kelas mengenai penggunaan fungsi IF. Pada awalnya, IF yang digunakan hanya satu, kemudian menjadi dua, dan pada akhirnya menjadi tiga. Sang dosen berkata bahwa untuk mengaudit minimal auditor harus bisa menggunakan lima buah IF. Tiga saja sudah pusing apalagi lima, minimal lagi. :(

Dari pada dibuat pusing, lebih baik dicoba untuk dikerjakan. Mari kita coba latihan sang dosen dengan menggunakan fungsi IF.

Sebelum mencoba untuk mengerjakan, download filenya di sini

Berikut urutan latihannya:

a. Ekstrak file yang telah didownload

b. Buka file yang telah di ekstrak dengan Microsoft excel (yang saya pakai adalah versi 2007)

c. Instruksi dari sang dosen kali ini adalah apakah penjualan dan PPN telah sesuai.

d. Mari kita analisis permintaan tersebut:

1. Apakah penjualan yang berlabel ekspor telah memiliki PPN bernilai 0.

2. Apakah penjualan berlabel lokal telah memiliki PPN bernilai 10% dari penjualan.

3. Apakah penjualan yang berkriteria lain.

Kriteria lain yang dimaksud di sini adalah apakah ada:

a) Penjualan berlabel ekspor tapi memiliki PPN

b) Penjualan berlabel local tapi tidak memilki PPN

c) Penjualan tidak berlabel ekspor atau impor

e. Misalkan criteria untuk point 1 dan 2 diberi label OK, sedangkan untuk point 1 a) dan 1 b) diberi label salah sedangkan 1) diberi label tidak valid.

Sebelum membuat fungsi IF, agar mempermudah sebaiknya dibuatkan dahulu diagram alir yang menunjukkan logika yang akan di input ke dalam computer.

Apa arti diagram logika tersebut:

1. Jika kondisi A adalah ya, lihat apakah PPN sama dengan 0, jika ya, maka tuliskan “OK” jika tidak tuliskan “SALAH”

Kondisi ini menggambarkan keadaan 1, dan 3 point a pada langkah nomor d

2. Jika kondisi A adalah ya, lihat apakah baris pada kondisi C, jika ya, maka lihat apakah PPN sama dengan 10% penjualan, jika ya tuliskan “OK”, jika tidak tuliskan “SALAH”

Kondisi ini menggambarkan keadaan 2, dan 3 point b pada langkah nomor d

3. Namun jika kondisi C adalah tidak terjadi, maka tuliskan “TIDAK VALID”

Kondisi ini menggambarkan keadaan 3 point c pada langkah nomor d

f. Jika logika di atas di tulis dalam fungsi IF yaitu =IF(logical_test;value_if_true;value_if_false), maka:

Logical test→A

Value_if_true→IF(B;”OK”;”SALAH”)

Value_if_false→IF(C;IF(D;”OK”;”SALAH”);”TIDAK VALID”))

Artinya, jika kondisi C adalah ya, maka lihat dahulu apakah PPN sebesar 10% penjualan jika ya tuliskan “OK” dan jika tidak tuliskan “SALAH”. Namun jika kondisi C adalah tidak tuliskan “TIDAK VALID.”

Maka rumus fungsi if nya adalah:

=IF(A;IF(B;”OK”;”SALAH”);IF(C;IF(D;”OK”;”SALAH”);”TIDAK VALID”))

g. Setelah tadi didefinisikan fungsi IF nya, maka sekarang kita mengimput formula tersebut dengan menyesuaikan cell** nya, yaitu mengganti A, B, C, dan D sesuai dengan permintaan soal.

Misal, uji dengan fungsi IF saya letakkan pada kolom I yang saya namakan kolom Test dan dimulai pada baris ke 2. Namun, sebelum memasukkan fungsi, ganti terlebih dahulu A, B, C, D, dimana:

A = F2=”Ekspor”

B = G2=0

C = F2=”Impor”

D = G2=E2/10

Sehingga formula IF menjadi:

=IF(F2="EKSPOR";IF(G2=0;"OK";"SALAH");IF(F2="LOKAL";IF(G2=E2/10;"OK";"SALAH");"TIDAK VALID"))

h. Masukkan formula tersebut pada kolom I baris ke 2