Pages

20.3.10

Sabar yang Cantik


Sungguh berat untuk menjadi sabar, apalagi mencapai yang namanya sabar yang cantik. Baik sabar dalam dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah. Satu macam sabar saja sulit dicapai, sedangkan ini ada 3 macam, apakah saya mampu?
Pernah saya baca sebelumnya di sebuah tulisan bahwa sabar itu dalam bisa berati sesuatu yang pahit. Jadi, pantaslah untuk menjadi sabar ini menjadi sulit, bayangkan saja jika kita memakan obat atau buah yang pahit, sungguh akan muncul rasa enggan untuk menelannya. Anggap saja obat atau buah tersebut baik untuk kesehatan dan banyak manfaatnya, namun belum tentu akan diminum atau dimakan. Kapan obat dan pil pahit tersebut akan dikonsumsi? Pasti pada saat kondisi kesehatan sedang terganggu atau sudah mengalami rasa sakit yang sangat.
Beginilah saya, seringkali baru sadar kebaikan dan manfaat dari "rasa yang pahit" di akhir, bukan di awal. Padahal sabar yang menjadikan kita mendapatkan ganjaran pahala adalah sabar ketika di awal musibah dan inilah sabar yang benar. Adapun sabar sesudahnya adalah cuma sekedar hiburan.
Sungguh indah rasanya bila bisa sabar di awal, tidak akan ada resah, gundah gulana di hati ini, yang ada hanyalah kelapangan. Seorang penyair arab berkata:
Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya
Namun akhirnya lebih manis daripada madu
Ya, rabb..berilah hamba-Mu yang lemah ini sifat sabar dalam melakukan ketaatan, dalam menjauhi maksiat dan dalam menghadapi musibah.





0 comments: