Pages

31.12.10

Pahit & Manis

Mama sering memberikan kata** nasihat sebelum mengambil keputusan, walaupun terdengar sederhana namun maknanya sungguh luar biasa dalam. Kata** yang menggambarkan betapa luas pengalaman hidup yang telah beliau lewati. Inilah kata** yang selalu saya usahakan untuk diingat, walaupun kadang terlupa (maaf ya ma):

Sebelum engkau mengambil keputusan, pertimbangkan dahulu seberapa pahit yang dapat engkau telan dan seberapa manis yang dapat engkau rasakan. Jika pahit dari hasil keputusan dapat engkau telan, dan manisnya engkau rasa cukup atau lebih untuk menghilangkan pahitnya, maka ambillah keputusan itu. Jika tidak demikian, tinggalkanlah.....

21.7.10

Belajar Menganalisis

Yup, inilah salah satu tambahan ilmu ketika kembali lagi berkuliah, yaitu "belajar menganalisis". Kalau menurut saya menganalisis itu adalah memahami sesuatu yang tidak secara eksplisit dituliskan ataupun dikatakan, namun ada makna yang tersirat dalam tulisan maupun perkataan tersebut. Jadi, menganalisis adalah memahami sesuatu secara komplit. Buat saya, selama dalam kehidupan yang hampir berjalan kurang lebih 25 tahun ini, kebanyakan memahami sesuatu hanya dari apa yang disampaikan secara eksplisit, jarang ambil pusing dalam memahami apa yang tersirat, ato dengan kata lain malas menganalisis. Ternyata,  banyak hal yang dapat dianalisis, mulai dari cara berbicara seseorang , laporan keuanga, sampai dengan peraturan perundangan perpajakan.. ^_^
Yap, untuk analisis peraturan perundangan tersebut, baru saja saya hadapi dua minggu belakangan ini dan tepat satu hari yang lalu analisis tersebut disampaikan di depan kelas. Saya kira mengerjakan tugas ini tidak sampai membuat otak keseleo, yang terjadi malah sebaliknya. Maklum selama ini saya sangat irritated dengan yang namanya peraturan perundangan. Pada awalnya pengerjaannya memang gampang, peraturan tersebut tinggal di baca dari pasal pertama sampai dengan pasal terakhir, namun apa yang harus dilakukan setelah itu??? Di baca ulangkah??? Saya coba untuk mengulangi membacanya namun hasilnya malah jadi ketiduran. Akhirnya jalan terangpun tiba, saya menemukan tulisan dari kakak kelas yang menganalisis peraturan perundangan. Dari tulisan tersebut terlihat bahwa ia mengerjakannya dengan penuh teliti. Ia uraikan segala sesuatunya mulai dari yang kecil sampai yang besar, mulai dari kulit sampai dengan isi, dan dituliskan dengan sangat runut sekali. Alhamdulillah, atas kehendak-Nya, dengan mempelajari cara ia menganalisis tersebut tugas sayapun dapat diselesaikan.
Dari pelajaran analisis-menganalisis ini, mungkin Yang Di Atas ingin mengingatkan saya untuk selalu berfikir dalam mengambil keputusan untuk berbuat dan bertindak, jangan melakukan sesuatu berdasakan apa yang tampak saja. Jujur, selama ini saya melakukan sesuatu hanya berdasarkan apa yang saya lihat, walaupun penglihatan sebenarnya tidak memperlihatkan kebenaran, ia lebih sering berdusta dan penuh tipu daya. Dan apa yang terjadi kemudian adalah saya sering kali jatuh dalam apa yang disebut dengan "penyesalan". Oleh karena itu, mulai saat ini saya akan berusaha sedikit demi sedikit mulai untuk berfikir dalam mengambil keputusan, menimbang segala hal dari aspek kebaikan atau keburukannya, sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik. :) 

29.6.10

7 Cara Memelihara Otak

Penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic pada tahun 2009 terhadap 1300 orang pada usia 70 hingga 89 tahun, menemukan bahwa 60% di antara mereka mengalami pikun (memory loss), sedangkan 40% lainnya tidak mengalami hal tersebut. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengalami kepikunan adalah orang-orang yang pada usia 50-an hingga awal 60-an melakukan kegiatan** yang menantang secara mental, seperti: membaca, bermain gim, ataupun mengasah keterampilannya.
Tentu kita semua tidak ingin menjadi bagian dari 60% di atas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Mengasah keterampilan.
Mempelajari sebuah instrument, membangun model pesawat, melakukan pekerjaan keterampilan dengan kayu, dsb tidak hanya meningkatkan kelincahan tangan dan jari, tetapi juga membantu terciptanya  hubungan syaraf** yang baru.

2. Mempelajari kosa kata baru setiap hari.
 
Kegiatan ini akan melibatkan pusat tata bahas di otak, bagian depan, dan memori di otak. Menurut seorang ahli di bidang syaraf, kegiatan ini layaknya aerobik bagi otak.