Pages

29.6.10

7 Cara Memelihara Otak

Penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic pada tahun 2009 terhadap 1300 orang pada usia 70 hingga 89 tahun, menemukan bahwa 60% di antara mereka mengalami pikun (memory loss), sedangkan 40% lainnya tidak mengalami hal tersebut. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengalami kepikunan adalah orang-orang yang pada usia 50-an hingga awal 60-an melakukan kegiatan** yang menantang secara mental, seperti: membaca, bermain gim, ataupun mengasah keterampilannya.
Tentu kita semua tidak ingin menjadi bagian dari 60% di atas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Mengasah keterampilan.
Mempelajari sebuah instrument, membangun model pesawat, melakukan pekerjaan keterampilan dengan kayu, dsb tidak hanya meningkatkan kelincahan tangan dan jari, tetapi juga membantu terciptanya  hubungan syaraf** yang baru.

2. Mempelajari kosa kata baru setiap hari.
 
Kegiatan ini akan melibatkan pusat tata bahas di otak, bagian depan, dan memori di otak. Menurut seorang ahli di bidang syaraf, kegiatan ini layaknya aerobik bagi otak.
3. Mengasah ingatan jangka pendek.
Pada zaman sekarang, teknologi telah sangat membantu manusia dalam berbagai hal, termasuk membantu dalam mengingat sesuatu. Dengan cara ini pula, teknologi telah mengambil “kebutuhan” manusia untuk mengingat sesuatu. Oleh karena itu, cobalah untuk mengingat atau menghafalkan daftar belanjaan, nomor telepon, ibu kota propinsi, dsb. Dengan demikia,n kita tidak akan kehilangan kemampuan untuk mengingat dan menghafalkan sesuatu yang telah dianugrahkan Tuhan pada kita.

4. Melakukan berbagai hal dengan otak.
Cobalah untuk memainkan berbagai macam permainan yang melibatkan otak, mulai dari teka-teki silang sampai dengan gim computer. Banyak ahli mengatakan bahwa banyak orang** cenderung melakukan apa** yang dikuasainya saja. Hal ini, memang akan meningkatkan keahlian, namun tidak menciptkan hubungan syaraf baru di otak. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan kegiatan yang baru dan bermacam**.

5. Bersosialisasi
 
Bersosialisasilah, lakukanlah sebanyak mungkin kegiatan dengan orang**. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang hidup sendiri memiliki resiko lebih besar mengalami demensia (penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak). Lembaga penelitian Swedia melakukan penelitian terhadap 2000 laki** dan perempuan, menemukan bahwa mereka yang hidup sendirian saat berusia 50 tahun memiliki resiko dua kali lebih besar mengalami demensia pada saat 21 tahun kemudian dibandingkan dengan mereka yang memiliki partner.

6.  Mematikan televisi.
 
Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengahabiskan waktunya minimal 50% sehari untuk menonton televisi kemungkinan akan terkena Alzheimer (otak tampak mengerut dan mengecil).

7. Tetaplah bekerja.
Mencoba untuk tidak pensiun dengan segera. Penelitain di Inggiris yang dilakukan terhadap 382 laki**, menemukan hubungan yang signifikan antara pensiun dan penyakit Alzheimer.
 
Sumber:

Gambar:

0 comments: