Pages

23.4.10

Millennium Development Goals (MDG)

Sejarah MDG
Millennium Development Goals (MDG) yang kalau dibahasaindonesiakan menjadi sasaran pembangunan milenium merupakan delapan tujuan dari pembangunan internasional yang ingin dicapai seluruh dunia pada tahun 2015. Delapan tujuan yang dimaksud terdiri dari (masing** tujuan memiliki target dan indikator):
    1.    Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
    2.    Pemerataan pendidikan dasar
    3.    Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan
    4.    Mengurangi tingkat kematian anak    
    5.    Meningkatkan kesehatan ibu
    6.    Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya   
    7.    Menjamin daya dukung lingkungan hidup
    8.    Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
MDG pada sebenarnya merupakan perwujudan hubungan global yang telah tumbuh dari komitmen** dan target** yang telah ditetapkan pada United Nations World Summits dan konferensi** global di sepanjang tahun 1990-an. Nah, baru pada bulan September tahun 2000, sebanyak 189 negara yang sebagian besar diwakili para kepala negara menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menyatakan komitmen bahwa Negara** tersebut setuju untuk mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium  Development Goals (MDG). Setiap tujuan (goal) memiliki satu atau beberapa target.
Dengan ditetapkannya target pencapaian pada 2015, maka perlu ada kerja sama dalam pencapaian target tersebut. Kerja sama yang harus tercipta antara Negara miskin dan Negara kaya. Negara** miskin harus melakukan pemerintahan dengan lebih baik, dan menginvestasikan rakyatnya dengan pendidikan dan kesehatan yang baik, sedangkan Negara** kaya harus mendukung negar** miskin tersebut, melalui bantuan, pembebasan hutang, dan perdagangan yang lebih adil. (Semoga harapan UNDP ini bisa terlaksana)

Laporan MDG
Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDG. Laporan MDG ini secara rinci mengulas pencapaian sasaran pembangunan, sesuai dengan indikator MDG. Laporan ini menguraikan secara sekilas tantangan yang dihadapi serta upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai berbagai sasaran MDG. Dengan demikian, laporan ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun kegiatan yang diperlukan agar sasaran MDG pada tahun 2015 dapat tercapai.

Indikator MDG
Dalam rangka mengukur pencapaian tujuan dan target MDG di atas diperlukan indicator** pencapaian. Sampai saat ini telah terdapat 48 buah indikator teknis dari MDG. Kedelapan buah tujuan beserta target dan indikator inilah yang dijadikan standard ukuran keberhasilan bagi negara-negara di dunia dalam membangun negaranya, tentunya termasuk juga di dalamnya adalah negara Indonesia.

MDG Indonesia
MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Target pencapaian rencana pemberantasan kemiskinan global di bawah program PBB yang disebut Tujuan Pembangunan Milenium MDG pada tahun 2015 tersisa enam tahun. Namun, delapan target yang menjadi sasaran masih jauh dari harapan sehingga muncul kekhawatiran target-target itu akan sulit tercapai.
Kedelapan target MDGs ini dikhawatirkan tak tercapai jika kendala seperti bencana alam terus terjadi. Selain bencana alam. Selain itu, perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan juga berpotensi jadi kendala utama. Target** sulit tercapai sebenarnya juga akibat kebijakan pemerintah yang tidak difokuskan pada MDGs. Tidak optimalnya upaya pencapaian target MDGs adalah karena belum ada komitmen dan kontribusi bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, parlemen, media, dan swasta.

Sumber:

0 comments: